Pergi

22.21.00

Aku masih dan akan selalu sadar kehadiranku hanyalah penganggu untuk hidupmu. Pengabaian yang kamu tunjukkan sudah seharusnya membuat ku tahu diri untuk pergi dan tidak menganggumu.
Tapi tau kah kamu sampai detik ini aku masih bertahan dalam pengabaian dan rasa sakit?
Entah kekuatan macam apa yang sudah mendorongku untuk tetap bertahan dalam ketidakpastian yang berujung hanya dengan buliran air mata.
Kata hati kah yang sudah membuatku mengambil jalan ini? Bukan kah mengikuti kata hati akan membuat perasaan lega?
Ah, iya. Meskipun aku mengikuti kata hati aku juga harus memakai logika ku. Memaksakan kehendak ku untuk kamu mengerti itu bukan hal yang mudah bahkan mustahil.
Aku ingin pergi, aku tak ingin berjuang sendirian dengan pengabaianmu.
Tau kah kamu, berjuangnya seorang wanita itu di lihat dari ia tetap setia menunggu lelakinya?
Ku rasa kamu nggak tau dan gak akan mencari tau.
Apa kalau aku pergi kamu akan mencari ku? Seperti aku yang setiap detik menunggu mu memberi kabar di ponselku?
Ah, lagi lagi aku menanyakan pertanyaan bodoh yang sudah pasti jawabannya kamu nggak akan pernah mencariku.
Pergi bukanlah hal yang mudah di jalani; semakinnya aku ingin melupakanmu semakinnya lekat bayanganmu di pikiranku.
Aku akan melupakanmu perlahan, aku nggak ingin memaksakannya. Biarkan semuanya mengalir begitu saja sampai saatnya nanti Tuhan akan mengirimkan penggantimu untuk ku.
Karna aku yakin, selalu ada indah di setiap pindah.

Untukmu, sampai bertemu di masa depan yang indah entah kita akan bersatu atau kita akan bertemu dengan pasangan masing-masing. Terimakasih untuk rasa indah yang sudah kamu beri.

You Might Also Like

2 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook