Tentang senja

07.04.00

Aku kembali mengingatmu.
Mengingatmu mungkin bagi teman-temanmu hanyalah hal biasa, tapi tidak bagiku.
Mengingatmu adalah sebuah bom yang kembali meledakkan hatiku.
Aku masih teringat ketika kamu mengajak ku melihat keindahan alam yang menurutmu harus dengan perasaan melihat dan merasakannya.
Senja, ya kamu mengajak ku menikmati senja berdua. 
Aku bertanya kepadamu "ngapain kita disini?"
"melihat senja" katamu singkat
"Oh gini aja, biasa aja ah" balasku berbohong, padahal dalam hati rasanya aku ingin loncat kegirangan. 
"Kamu gak suka senja?" tanyamu sambil menatap ku, yang aku artikan itu bukan tatapan biasa
"Biasa aja sih, gak suka-suka amat" jawabku lagi berbohong. Tapi tau kah kamu, aku sangat menyukai senja. Aku begitu menikmati dari awal senja itu muncul hingga ia pun tenggelam.
"Makanya di liat dan rasakan pakai perasaan, kamu mah orangnya ketahuaan banget gak peka" 
DUAAAR! Aku mendengar apa yang kamu katakan seperti kamu menyinggung ku. Aku gak peka? Apa selama ini ada kode dari mu? Ah ku rasa aku hanya terbawa perasaan hingga membuatku kegeeran.
Kitapun mengakhiri obrolan kita dan sama-sama menikmati senja. Bukan, bukan kita tapi kamu yang menikmati senja sedangkan aku menikmati senyum mu yang menikmati senja. Lebih indah dari senja :')
Selepas senja pergi, kita pun berpisah. Dan ternyata senja pertama kali kamu mengajakku itu adalah senja terakhir kalinya aku bersama mu. 
Iya, kita berpisah tanpa alasan yang jelas. 
Kamu sama seperti senja, indah tapi sesaat. Berwarna tapi seketika menjadi gelap. 
Senja pergi meninggalkan keindahan dan kamu pergi meninggalkan luka mendalam.
Meskipun pergi senja tetap datang di waktu yang sama, tapi mengapa aku menunggu mu di setiap waktu kamu tak kunjung datang? 

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook