Istana kecilku Dan Kenangan ku
07.27.00
Pernah kah terbenak di pikiran
kalian hidup selamanya tanpa orang tua ? tanpa kasih sayang dan belaian lembut
orang tua ? tak bisa mencium tangan mereka ketika mau berangkat sekolah atau
ketika lebaran tiba ? merayakan ulang tahun tanpa mereka ? tak bisa merasakan
masakan mama lagi ? tak bisa melihat senyuman mereka lagi ? tak bisa merasakan
liburan bareng mereka lagi ? yang di lihat Cuma batu nisan bertuliskan nama
orang tua dan tanggal mereka meninggal . sekuat apapun kalian menangis
bercerita di depan nisan itu gak bakal orang tua kalian bilang “ sudah nak gak
usah nangis lagi” GAK itu gak mungkin MUSTAHIL ! berbicara sama nisan bagaikan
berbicara sendiri tanpa ada yang memperdulikan . Yah itu lah yang aku rasakan
sekarang tapi bagi ku berbicara di kala aku ziarah di kuburan orang tua ku
membuat hati ku sedikit lega meskipun tidak di tanggapi .
1999….
Long bagun ? Hah desa apa itu ? aku
baru dengar , aku akan tinggal di sana bukan disini bersama keluarga-keluarga
ku yang lainnya . aku harus pindah ke desa yang sama sekali belum pernah
terpikir di benak ku sebelumnya . ke dua orang tua ku mau berbisnis disana jadi
mau gak mau aku harus ikut bersama mereka , namanya juga anak kecil yg belum
tau apa-apa (polos) . dan aku adik ku , mama dan bapak ku tinggal di Long Bagun
, pertama kali aku tinggal disana yang ku lihat sungai yang luas , hutan , dan
suasana yang indah . awalnya aku risih tinggal di desa ini tapi lama-lama
akhirnya terbias juga . tak lama aku tinggal disini aku sudah mulai memasuki
dunia pendidikankelas 1 SD , orang tua ku menguruskan aku sekolah di SD yang
tak jauh dari rumahku SD 002 namanya . Beberapa hari kemudian tepatnya hari
senin aku mulai memakai seragam berwarna merah putih dan memulai kaki kanan ku
untuk berangkat sekolah bersama teman-teman ku tapi hanya aku yang berbeda dari
mereka , mereka di antar sama mama mereka sedangkan aku hanya berangkat sekolah
sendirian . bukannya orang tua ku gak sayang terhadap ku tapi orang tua ku
mengajarkan ku untuk mandiri di mulai dari kecil .
“ma pak ayu berangkat sekolah dulu
ya” pamit ku sambil mencium tangan kedua orang tua ku
“iya yu hati-hati ya jangan nakal di
sekolah” nasehat mama ku
‘iya ma , assalamualaikum” salam ku
“walaikumsalam” balas orang tua ku
kompak
Aku pun berangkat sekolah dengan
berjalan kaki bersama teman-teman ku . sesampai di sekolah aku memasuki kelas
yang sudah di kasih tau orang tua ku terhadap ku , tak perlu berinteraksi lagi
karna satu kelas itu semuanya aku kenal kiki , umah , uming , umang bella ,
aluh , iwan , dll . karna jarak desa ini antara ujung ke ujung berkisar antara
5 km , bisa kalian bayangkan kecilnya desa yang aku tempati sekarang ini . dan
sekolah satu-satunya SD di desa ini ya cuma sekolah yang tempat aku menuntut
ilmu ini SD 002 dan kalau pun ada yang mau melanjut ke SMP itu harus
menyebrang sungai , betapa sulitnya mencari ilmu di desa ini tapi semua itu
tidak membuat anak-anak di desa ini malas untuk sekolah justru malah membuat
mereka tambah semangat untuk menuntu ilmu .
Meskipun sudah pada kenal semua
tetap aja bu guru henyang namanya menyuruh kami semua untuk memperkenalkan nama
kami semua .
“ayo anak-anak perkenalkan diri
kalian masing-masing” perintah bu guru
“iya bu” jawab kami semua
“kamu ya kamu nak ayo kenalkan siapa
nama kamu” perintah bu guru lagi tapi kali ini menunjuk ke arah ku .
“iya bu , teman-teman kenalkan nama
saya Lisa Ramayanti” ucap ku memperkenalkan nama ku , di ikuti
teman-teman ku yang memperkanalkan nama mereka masing-masing.
Bel sekolah pun berbunyi (tepatnya
lonceng) aku dan teman-teman ku pulang bersamaan tetap saja mereka di temanin
mama mereka sedangkan aku sendiri , tapi aku tak merasa iri malah aku mau
bertrima kasih sama mama ku karena beliau pengen aku mandiri sejak kecil
jadinya kalau sudah besar nanti aku sudah terbiasa .
“assalamualikum” salam ku ke seisi
rumah
“walaikumsalam” jawab mama bapak dan
adik ku
“sudah pulang , ayo makan
dulu” ajak mama
“iya ma bentar ayu ganti baju dulu”
Oya aku mempunyai adik namanya Maria Ulfah kami beda 3 tahun , aku
sangat amat menyayanginya meskipun kami sering bertengkar . seperti yang ku
bilang sebelumnya aku pindah ke Long Bagun karna orang tua ku berbisnis disini
, sebenarnya Cuma bisnis kecil sih tapi aku bangga punya orang tua seperti
mereka yang pekerja keras dan membuat kami serba kecukupan , Cuma membuka
warung makan nasi dan menjual jajanan-jajanan .
Sorenya aku adik ku dan teman-teman
lainnya pergi mengaji di masjid yang jaraknya gak jauh dari rumah , seperti
biasa teman-teman ku di antar sama mama nya sedangkan aku dan adik ku hanya
pergi berdua . tetap aja mereka gak membuat kami iri . Satu hal lagi yang
membuat aku bangga terhadap orang tua , mereka mengajarkan kami gimana
susahnya nyari uang ( di sini aku bukan dipaksa tapi di ajari) , jadi setiap
aku sekolah atau mengaji aku membawa jualan jajanan kesekolah atau tempat kami
mengaji . Tapi ada syaratnya asal gak mengganggu proses belajar ku , tapi
selama ini sih aku senag-senang aja dan merasa gak mengganggu . Di dalam kelas
tempat aku mengaji yang masih dalam tahap iqra itu tapi kata pak ustad guru
mengaji aku , aku termasuk anak yang pandai dalam mengaji , alhamdulillah aku
senang mendengarnya . Dan ada satu hal lagi yang membuat aku bangga mempunyai
orang tua seperti mereka , mereka mengajarkan kami tentang agama Islam yang
kuat , cara sholat , mengaji , dll .
Biasanya aku menjual jualan yang aku bawa ketika istirahat
agar gak mengganggu proses belajar ku .
“aku yang ini ya yu “ kata temanku
“iya” jawab ku sambil ersenyum
Alhamdulillah jualan ku habis ,
cepat-cepat aku pulang menemui orang tua ku .
“assalamualaiku ma pak” salam ku
ngos-ngosan
“walaikumsalam , kenapa yu kok
lari-lari” tanya mama heran melihat ku
“ini nih liat deh ma jualan ayu
habis “ ujar ku senang
“alhamdulillah , bagus dong
anak pintar” puji mama
“iya dong anak siapa dulu mama”
jawab ku manja sambil memeluk mama
Keseharian ku di Long Bagun terasa
begitu indah bersama adik dan ke dua orang tua ku .
****************
Beberapa tahun kemudian adik ku lagi
yang masuk kelas 1 SD aku sangat menjaganya gak ada satu pun yang boleh
menyakitinya sedikit pun , karna saking sayangnya aku sama adik ku pernah
ketika itu dia mandi di sungai meskipun aku tau dia bisa berenang tapi tetap
aja aku marahin dia supaya gak berenang takutnya nanti ada apa-apa di sungai .
Aku dan adik ku satu sekolah jadi
aku bisa mengawasi dia selama di sekolah , karna aku lebih tua dari adik ku
jadi aku harus membimbing adik ku ke sesuatu yang benar . apa yang dia tidak
ketahui aku yang mengajarinya termasuk dalam pelajaran , kalau pun aku tak
mengerti biasanya bapak yang membantu aku mengajari adik ku dan kalau soal
mengaji biasanya mama yang mengajari . gak bisa ku bayangkan jika suatu saat
nanti keharmonisan dalam keluarga kami hilang begitu saja , aku harap itu gak
akan pernah terjadi .
*************
Hari ini Maulid Nabi Muhammad ,
tradisi di desa ini setiap datangnya Maulid Nabi Muhammad mengadakan
lomba-lomba yang bernuansa islami sepert menyanyi sholawat , mengaji , menyusun
huruf hijaiyah , dll . aku mengikuti hampir semua lomba yang di adakan pihak
panitia masjid termasuk bapak ku juga ikut serta menjadi panitia lomba . dan
aku memenangi beberapa lomba yang aku ikuti , menjadi kebanggaan tersendiri
buat aku memenanggi lomba yang aku ikuti meskipun hadiahnya bukan piala . aku
juga bangga terhadap adik ku dia memenangi lomba menyusun huruf hijaiyah dan
mendapat juara 1.
“anak-anak bapak bangga sama kalian”
ucap bapak ku
“hehehehe iya pak ini kan berkat
bapak juga” ujar ku bertrima kasih dan kami bertiga berpelukan
********
Hampir 4 tahunan sudah kami tinggal
di sini , aku sangat menyukai tinggal di desa ini . meskipun awalnya aku tak
menyangka bakal tinggal di sini tapi orang tua ku , adik ku serta
sahabat-sahabat ku yang membuat hari-hari ku begitu indah dan bermakna . Satu
hal yang membuat aku gak bakal lupa dengan sahabat-sahabat ku mereka selalu ada
di saat aku senang atau pun sedih . Aku sangat bersyukur dan bertrima kasih
sama Allah karna sudah memberikan orang-orang seperti mereka untuk mengisi
hari-hari ku . oleh sebab itu aku gak bakal membuat mereka sedih aku akan
berusaha untuk selalu membuat mereka selalu tersenyum . Bahkan aku gak mau
melihat satu tetes air mata kesedihan yang jatuh dari kedua mata orang-orang
yang aku sayang .
*********
5 tahun kemudian ……
Februari 2005….
Aku harus meninggalkan desa ini ,
desa yang telah memberikan aku banyak cinta dan arti kebersamaan ketika itu aku
kelas 5 SD , kami sekeluarga bakal pindah ke Samarinda lagi entah apa alasannya
yang pasti aku dan adik ku harus ikut . Besok kami sudah akan pergi jadi hari
ini akan ku habiskan waktu ku bersama sahabat-sahabat ku .
“besok aku bakal pindah ke samarinda
, aku harap persahabatan kita gak sampai di sini aja , kita masih bisa
kirim-kiriman surat kan ?” ucap ku sedih
“kenapa pindah yu ? kamu bakal
ninggalin kita gitu ?” ujar bella sedih
“aku gak tau kenapa aku bakal pindah
, besok aku sudah berangkat”
“kalau kamu bakal pindah kami harap
kamu gak bakal melupakan persahabatan kita yang udah kita jalin hampir 5 tahun
ini “ kata kiki sedih , kiki itu sahabat terbaik ku dari kelas 1 SD sampai
kelas 5 SD kami sering bersama selama 5 tahun itu juga kami selalu sebangku di
sekolah .
“iya aku janji gak bakal melupakan
kalian semua apalagi hampir 5 tahun kita selalu bersama” ujar ku meneteskan air
mata dan memeluk sahabat-sahabat ku
Hari ini aku meninggalkan desa yang
sudah membesarkan ku ini , berat rasanya hati ku meninggalkan desa ini terlalu
banyak kenangan yang sudah aku jalani bersama sahabat-sahabat ku di desa ini .
kami pergi menaiki kapal untuk bisa sampai ke samarinda dan butuh waktu 2 hari
untuk bisa sampai . tapi ketika aku menuju ke kapal tiba-tiba ada yang
memanggil aku .
“ayuuuuuuuu” panggilnya teriak , aku
membalikkan badan ku ternyata yang memanggil ku tya dia membawa kotak kecil entah
apa isinya .
“kenapa tya” tanya ku
“ini aku punya sesuatu untuk kamu ,
bukanya kalau sudah kamu di samarinda ya aku sayang kamu yu jangan pernah
ngelupain apa yang udah kamu jalani disini” katanya sambil tersenyum , aku tau
dia terpaksa tersenyum di depan ku krna sebenarnya hatinya ingin menangis
melihat kepergian ku .
“iya tya sayang aku gak bakal
ngelupain semua yang udah aku alami disini , terlalu sulit untuk di lupakan”
ujar ku membalas senyumannya .
“ayu , ayo cepat”panggil mama
“iya ma tunggu bentar”
“aku pergi ya ya aku juga sayang
kamu” ucap ku sambil memegang tangannya .
Dan ketika kapal yang aku naiki
berjalan secara perlahanlahan semua sahabat-sahabat ku pada datangan
melambaikan tangan mereka dan berkata “Kami sayang kamu ayu” tak sanggup aku
menahan air mata yang terus mengalir ini mereka begitu berarti buat aku , aku
harap suatu saat nanti kami bakal bertemu lagi .
Sesampai di Samarinda kami di sambut
bahagia sama keluarga kami di sini , senyuman mereka membuat aku sedikit
melupakan kesedihan mereka . untuk sementara kami tinggal bersama kakaknya mama
ku yang aku dan adik ku panggil bapak aji , sesampai di rumah bapak aji aku gak
membereskan barang-barang ku melainkan membuka isi kotak yang di kasih sama tya
, isinya baju dan sebuah surat yang isinya .
“ayu
,mungkin kalau kamu baca surat aku ini kamu sudah ada di samarinda aku harap
kamu gak melupakan kami semua , kami semua sayang sama kamu . kamu sahabat
terbaik kami ini aku ada baju buat kamu , kamu ingat kan yu ini baju apa ? ini
baju yang sering aku pake kalau main sama kamu , itu baju kesayangan ku aku
kasih ke orang yang aku sayang juga . meskipun gak baru tapi itu mempunyai
makna yang dalam buat aku ya simpan baik-baik ya , ingat jangan lupakan kami
semua”
Ya Allah menetes lagi air mata ku
setelah membaca surat dari tya itu . yang bisa aku lakuin saat itu hanya
memeluk baju pemberian dari tya itu .
Seminggu kemudian orang tua ku sudah
menemukan rumah yang bakal kami tempati di jalan Lambung tepatnya di gang
al-jawahir kami akan tinggal di sana
11 februari 2005 , kami sudah
menempati rumah tersebut , meskipun gak sebesar rumah di Long Bagun tapi bukan
kecil atau besarnya bagi ku yang terpenting aku bisa tetap bersama adik orang
tua ku . satu lagi orang tua ku membuka usaha di citra niaga .
“ayu jehan besok kalian sudah mulai
sekolah mama dan bapak sudah mendaftarkan kalian di SD 034” kata bapak ku
“iya pak” jawab kami bersamaan
Hari-hari yang kami lalui sekeluarga
terasa begitu indah , tiada hari tanpa lelucon bapak ku yang emang lucu itu .
aku bangga mempunyai bapak seperti beliau , tegas , bijaksana , dermawan ,
agamanya kuat , bertanggung jawab dan humoris ( pengen cari suami kaya bapak ku
nanti) :D
Besoknya aku dan adik ku sudah mulai
menuntut ilmu di SD 034 memang suasananya sangat berbeda dengan yang di Long
Bagun . dan kali ini aku dan adik ku di antar sama mama ku karna jarak kami
dengan sekolah jauh apalagi harus menyebrang jalan raya , jadi kami di antar
sama mama naik motor , tapi itu untuk awalan aja seminggu kemudian kami jalan
kaki juga lewat jalan pintas .
Pulang sekolah pun kami bersama-sama
jalan kaki . sepulang dari sekolah malamnya kami ke toko tempat orang tua kami
, sekedar untuk bercanda bersama menikmati suasana malam bersama orang tua kami
, biasanya kami bermain bola kasti yang di lempar terus tangan satu mengambil
tutup botol aku lupa apa nama permainannya itu .
************
Setengah tahun kemudian kami pindah
rumah lagi gak terlalu jauh sih tapi heran aja kenapa mesti pindah-pindah terus
.
“ma , kenapa sih pindah lagi?” tanya
ku sama mama
“gak tau itu bapak mu , yang mau
pindah” jawab mama ku datar dan aku hanya terdiam mendengar jawabannya .
Hari itu juga kami pindah rumah tapi
sekolah tetap aja di SD itu malah jarak antara rumah dan sekolah ku dekat betul
.
Rumah yang aku tempati ini bercat
putih dan lumayan besar untuk kami berempat tinggal disini. Aku harap ini rumah
terakhir kami .
2006…
Yah tahun ini yang membuat semua keindahan di hidupku sirna begitu saja . tiada lagi canda tawa mereka , tiada lagi senyuman mereka , tiada lagi semua kebersamaan itu . Semua itu hilang dalam sekejap tepat di hari minggu 12 Februari 2006 . Orang tuaku pergi meninggalkan aku dan adik ku untuk selama-lamanya , mereka mengalami kecelakaan ketika berangkat ke acara perkawinan di luar kota . Aku tak percaya ini terjadi begitu cepat terhadap aku dan adik ku , kami terlalu kecil untuk menjalani hari-hari tanpa mereka , kami masih membutuhkan belaian lembut kasih sayang dari mereka , kami ingin mereka selalu ada di samping kami di saat kamu rapuh . Ya Allah begitu cepat engkau mengambil kebahagiaan kami ini !
Sehari sebelum orang tua ku pergi meninggalkan aku dan adik ku untuk selama-lamanya , kami sekeluarga sempat makan malam bersama dan berbincang-bincang .
“Ma , ayu punya puisi ni judulnya sahabat . coba mama baca bagus gak ?” tanya ku
“Hm , bagus kok nak .ayu pintar ya sekarang” puji mama sembari mengelus-elus manja rambut ku
“kalau bapak gimana” tanya ku terhadap bapak ku
“bagus kok yu bapak suka” jawab bapak membuat hati ku tambah senang
“hehehehe makasih ma pak , oya besok jadi ke undangan”
“iya jadi , ayu sama jehan baik-baik yah di rumah”
“ayu boleh ikut ya pak” pinta ku agar ikut besok
“iya jehan juga ikut” sambung adik ku
“ayu , jehan gak usah ikut mending jaga toko nanti bapak kasih uang 10 ribu” ucap bapak menolak kami ikut
“iya deh tapi janji ya ayu sama jehan di kasih uang 10 ribu”
“iya sayang” ujar bapak mengiyakan
Malamnya aku dan keluarga ku yang lain makan martabak di rumahku dan malam itu menjadi malam terakhir buat kami semua .
Paginya , mama menyuruh ku membelikan kue untuk-untuk kesukaannya di pasar sebelum berangkat ke undangan . Tapi karna baru bangun tidur hatiku dongkol disuruh-suruh , meskipun aku tetap membelikan kue kesukaan mama itu .
Setelah itu aku diantar bapak ketoko , tpi sebelum ketoko bapak membelikan ku nasi kuning buat sarapan . sesampai ditoko aku pergi ke toko bapak aji memakan nasi kuning yg di belikan tadi sementara bapak membuka toko . tapi ketika aku kembali ke toko ternyata bapak sudah pergi tanpa sepengetahuan ku dan baru kali itu aku tidak mencium tangan bapak ku ketika beliau pergi .
1 jam kemudian , aku mendengar kabar dari kakak sepupuku .
“ayu yang sabar ya , bapak sama mama kecelakaan” ujar nya meneteskan air mata
Syok , sedih , pikiran kacau , galau , itulah perasaan yang aku rasakan ketika mendengar kabar buruk itu , sampai-sampai aku gak bisa berucap apa-apa selain meneteskan air mata . Aku di bawa pulang kerumah dan toko di tutup , sesampai rumah aku disambut oleh suara tangisan .
“Kenapa baju mama bapak di ambil , nanti mereka pakai baju apa?” tanyaku berontak terhadap keluargaku yang mengambil semua baju mama dan bapak dilemari
“ayu dengar kakak ! ayu harus kuat sayang mama sama bapak sudah gak ada”
Badan ku lemah mendengar kata-kata itu “GAK ADA” maksudnya meninggal gitu ? bukannya tadi orang tua u Cuma kecelakaan ? apa orang tua ku gak sanggup bertahan hingga menghembuskan nafas terakhir mereka ? sebelia inikah aku dan adik ku menjadi “YATIM PIATU” ? Ya Allah cobaan apa ini ? hamba terlalu lemah untuk menghadapi masalah ini ! tak bisa kah engkau sedikit memberikan waktu terhadap orang tua hamba agar kelak mereka bisa melihat hamba dan adik hamba tumbuh besar dan sukses .
Sekuat apa pun aku menangis dan seberapa banyak tuturan doa yang aku ucapkan , orang tuaku gak akan kembali , semua yang sudah di ambil-Nya gak bakal bisa kembali . Mencoba untuk mengikhlaskan semuanya tapi aku gak bisa untuk saat ini .
Aku dan adik ku di bawa ke rumah tanteku karna jenazah orang tua kami di bawa kerumah tante ku dari rumah sakit .
Di rumah tante ku sama aja seperti di rumah ku tadi , aku dan adik ku di sambut dengan deraian air mata. Beberapa jam kemudian jenazah orang tua ku datang , aku dan adik ku di suruh keluar kamar melihat kedua orang tua kami untuk yang terakhir kalinya .
“ ayu jehan , ayo keluar nak jenazah mama sama bapak sudah datang”
“Gak , ayu gak mau itu pasti bukan mama bapak “ ujarku berontak dan menghindar dari mereka semua
Ku lihat adik ku hanya diam dan menangis tanpa mengeluarkan suara , aku tau dia merasakan apa yang sedang aku rasakan . Kami tetap di paksa keluar kamar melihat terakhir kalinya orang tua kami . kali ini aku gak bisa ngelak , meskipun hati dan kaki ku berat untuk melihat orang tua ku yang sudah tak bernyawa lagi tapi itu harus aku lakukan . Sampai di depan jenazah orang tua ku , aku nangis sejadi-jadinya , badan ku lemah dan aku terjatuh hingga tak sadarkan diri .
Setelah tersadar aku menanyakan ke keluarga ku .
“mama sama bapak mana?”
“mama sama bapak sudah di kubur yu , ayu sama jehan yang sabar ya” jawabnya sedih
SABAR ? kata-kata itu yang selalu aku dengar ketika orang-orang mendatangi aku dan adik ku . Andai mereka semua ada di posisi ku , bisakah mereka bersabar ? aku yakin itu gak bisa mereka lakukan , kehilangan seseorang yang sangat berharga dalam hidup bagaikan kehilangan semangat hidup !
Beberapa hari kemudian aku dan adik ku ziarah ke makam orang tua kami . Perih hati ku hanya bisa melihat nama , tanggal lahir , tanggal wafat mereka . bukan senyuman indah yang selalu mereka berikan buat aku dan adik ku . Tapi aku yakin di surga sana mereka sedang tersenyum lebih indah ketika melihat aku dan adik ku mendatangi dan mendoakan mereka .
Aku janji terhadap mama dan bapak akan selalu menjaga adik ku dan menitipkan setiap bait doa kepada Tuhan untuk kedua orang tua ku .
Semenjak kepergian orang tua ku , aku dan adik ku harus mengurus harta yang ada di Bank milik orang tua kami . banyak persyaratan yang harus kami penuhi , tanda tangan nenek kakek kami di banjar , ngurus di pengadilan agama dan sampai saat ini pun sepeserpun hak milik kami gak ada kami pegang .
Ketika itu juga aku dan adik ku d bawa ke perusahaan ternama yang janjinya bakal membiayai aku dan adik ku sampai kami kuliah dan sampai detik ini janji itu gak ada yang mereka lakukan Cuma omongan kosong mungkin untuk membuat nama baik perusahaan mereka terpandang . Dan yang membuat aku benci dan dendam terhadap orang yang sudah membuat aku dan adik ku menjadi anak yatim piatu .
MEREKA ! kedua suami istri yang gak bertanggung jawab atasa yang mereka perbuat . Mana janji mereka untuk membiayai kami . Mana ? sampai kapan pun aku gak bakal mau memaafkan mereka ! Bukan materi yang aku butuhkan tapi buktikan janji-janji mereka semua bukan hanya omingan belaka .
bahkan dendam ku pun masih ku simpan sampai saat ini berharap suatu saat nanti Allah mempertemukan ku dengan mereka dan aku akan membuat mereka sakit juga !
tapi itu semua gak membuat aku larut dalam kesedihan karna aku bersyukur keluarga dan sahabat-sahabat aku selalu ada di samping aku , aku bersyukur mereka semua sangat menyayangi ku . Di saat itu aku berjanji gak akan melihatkan setetespun air mata buat orang-orang di sekitar ku .
0 komentar