Tentang kamu

08.37.00

Ini aku yang menggagumi mu lebih dari seorang penggagum, penyayang lebih tepatnya.
Ini aku yang menaruh semua harapan indah di kamu.
Ini aku yang terlalu sering berimajinasi bersamamu.
Ini aku yang pernah kamu kuasai pikiranku.
Ini aku yang selalu khawatir jika sedikit saja tidak ada kabar darimu
Dan ini aku yang sudah terpuruk karenamu.

Masih ingat awal kita saling mengetahui?
Kalau kamu menanyakan pertanyaan itu ke aku, sudah pasti ku jawab "aku sangat ingat dan bahkan akan selalu ingat"
Aku ingat saat aku dan kamu begitu akrab. Saat kita sama-sama memiliki tujuan yang sama. Bahagia bersama.
Aku tak pernah menyangka perasaan ini akan terjatuh ke kamu juga pada akhirnya, kamu bisa mencuri hati ini. Dan sangat pintar memainkannya.
Aku terjatuh ke dalam buaian cintamu yang tak berstatus. Aku terlalu termakan oleh ketulusanmu yang berakhir menjadi hanya harapan semata.
Kamu begitu pandai membuat aku terbang setinggi-tingginya hingga akhirnya kamu sendiri yang membuat aku terjatuh tanpamu.
Aku mulai terbiasa dengan adanya kamu di saat pagi dan malamku hingga akhirnya rasa takut itu muncul, takut akan kehilangan kamu yang begitu mengistimewakanku.
Dan kamu yang selalu mengabarkanku, seakan-akan tidak ingin membuat ku khawatir tentangmu. Dan kamu yang selalu menaburkan beribu-ribu perhatian yang selalu membuat aku seperti di manjakan oleh seorang raja.

Di saat semua perasaan ini ku torehkan ke kamu.
Di saat harapan ini ku jatuhkan di kamu.
Di saat kebersamaan ini hanya menginginkan berdua denganmu
Dan di saat semua yang aku butuhkan hanya ada di kamu.

Tapi di saat semuanya aku pasrahkan di kamu, kamu dengan tanpa hati pergi tanpa jejak.
Pergi dengan alasan yang tak jelas. Pergi dengan sejuta pertanyaan di benak ku "kenapa?"

Kenapa datang jika harus pergi?
Kenapa datang jika hanya untuk melukis luka?
Kenapa datang jika hanya sementara?
Kenapa datang jika hanya untuk sebuah air mata?
Kenapa datang hanya untuk merusak hari-hariku?

Aku tak pernah meminta mu datang, kamu datang sendirinya dengan cinta yang kau landaskan ketulusan, dan dengan sangat bodohnya aku mempercayai itu semua.
Aku juga tak pernah memintamu pergi, bahkan yang aku mau kamu selalu ada di hari-hari ku, selalu ada di sampingku sampai kapanpun.

Takdir kah yang membuat ini terjadi?
Entahlah.

Terimakasih untuk rasa nyaman yang kau beri, terima kasih untuk perhatian yang kau beri, terima kasih telah mengistimewakanku, dan terima kasih untuk luka yang kau lukis.

Darimu aku belajar, terkadang untuk mempercayai seseorang itu bukan hal yang mudah, kita cukup harus mengetahui bagaimana orang tersebut.
Aku tau Tuhan mempertemukan kita bukan hanya sekedar pertemuan, Tuhan mempertemukan kita untuk saling berbagi. Entah berbagi selamanya atau hanya sesaat. Porsi mu di kehidupanku mungkin memang sementara tapi pelajaran yang Dia tunjukkan untuk ku begitu luar biasa.

Seandainya kamu pergi dengan alasan yang jelas, mungkin aku tidak sesakit ini sayang :')

You Might Also Like

2 komentar

  1. duuhhh mendadak galau bacanya, itulah kehidupan pasti ada bahagia sedih ada pertemuan dan ada perpisahan, tapi yang bikin sakit itu orang yang dulunya kita sayang yang menyakiti diri kita sendiri, sakitnya tuh disini #nahlo
    mampir balik ya kalau sempat http://nostalgiadoeloe.blogspot.com/2014/09/bongkar-pasang-bepe.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duhh jangan galau kak, aku gak ada tisu hihi. Sakitnya kebangetan kak, rasanya kayak daging yang di potong2 di kasih air jeruk trus di tusuk dan di bakar jadi sate #loh hahah. Btw makasih ya udah mampir :)

      Hapus

Popular Posts

Like us on Facebook