Apa yang aku rasakan, apa yang aku lakukan itu semua bukan pura-pura, tulus.
Tapi kenapa balasan yang kamu beri malah pura-pura?

Apa selama ini kamu hanya jadikan aku persinggahan? Bukan tujuan?
Entahlah.
Di saat aku yakin tujuanku adalah kamu, dan kamu jadikan aku sebagai persinggahan. 
Sakit yang aku rasakan lebih sakit dari sekedar patah hati.

Kita sama-sama berbagi tawa, berbagi kebahagiaan, dan berbagi cerita.
Ku pikir itu semua sudah jelas untuk sesuatu yang indah. Tapi ternyata itu saja tidak cukup. Kamu pergi bersama orang lain, pergi berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Pergi tanpa jejak dan sebab.
Ah, aku memang terlalu bodoh untuk semua ini. Aku yang terlalu percaya dengan kata-kata mu membuat kamu mudah memperbudak ku dengan buaian yang kau anggap tulus.

Sampai detik ini, perasaan yang aku rasakan denganmu masih sama dan entah sampai kapan bertahan. Mungkin sampai Tuhan mempertemukan aku dengan penggantimu. Pengganti yang sudah jelas lebih baik menurutNya.

Aku tak ingin hidup konyol dalam penasaran yang menggebu-ngebu, aku mau tau alasan kenapa kamu pergi, alasan kenapa kamu jadikan aku persinggahan. 
Tolong beri aku alasan yang jelas!

Hidup memang tak jauh dari pertemuan dan perpisahan, ada yang berharap tapi di beri kecewa, ada yang berjuang tapi di tinggalkan, ada yang mengejar malah tak dapat apa-apa.
Iya, hidup itu penuh kejutan yang tak di sangka-sangka. Seperti kamu yang memberi ku kejutan, datang tiba-tiba pergi pun tanpa pamit :') 

Ini semua tentang aku yang diam-diam memendam rindu untukmu

                             Dari aku yang selalu diam-diam                                                      menyebutmu dalam doaku