Jarak?
Apa salah jika jarak ada di antara kita?
Apa salah jarak memisahkan kita?
Apa salah jarak yang membuat rindu ini ada?
Apa salah jarak yg selalu membuat kita saling khawatir?

Jarak nggak salah, bukan kita juga yang salah. Kebahagiaan yang sesungguhnya hanya belum saatnya berpihak di kita.
Waktu hanya ingin mendewasakan kita dan kelak saat tiba kebahagiaan itu kita akan sama-sama bertemu tanpa adanya jarak.
Iya, aku tau kita sama-sama belum bisa mengontrol diri kita masing-masing untuk menahan rasa rindu yang berlebihan ini. Kita terlalu termakan oleh perasaan mengebu-ngebu yang nggak jelas ujungnya.
Kita hanya perlu bersabar di atas sadar.
Perlahan namun pasti.

Sakit memang lebih terasa jauhnya jarak yang memisahkan kita, tapi kita nggak bisa berbuat apa-apa. 
Doa adalah salah satu cara untuk kita saling melepas rindu di saat tangan kita nggak bisa saling mengenggam.

Bisa kah kamu bertahan dengan jarak ini?
Aku? Kamu bertanya bagaimana dengan aku?
Jawabanku bisa. Kamu cukup percaya sepenuhnya kalau aku bisa bertahan dengan keadaan ini. 
Tanpa kamu meminta pun aku akan percaya sepenuhnya ke kamu.
Jadi bagaimana apa kamu bisa bertahan?
Aku mau kita sama-sama bertemu di masa depan kelak.
Ketika kita bertemu di masa depan nantinya akan ku ceritakan masa lalu kita kita ini ke anak cucu kita tentang indahnya masa lalu yg nggak semudah di lalui.

Karna cinta sejati itu bukan di cari tapi di bangun oleh dua orang yang saling mempercayai satu sama lain.