Alitt Susanto, My Inspiration

18.29.00

Penampakan tiket untuk melihat tampang kece bang Alitt


Namanya Alitt Susanto, nama kecenya ditwitter @Shitlicious, aku memanggilnya bang Alitt. Emm bisakah suatu saat nanti aku memanggilmu abang tapi dalam pengertian lain? Ehm, ngertikan bang?. Aku mengetahui kalau bang Alitt bakal datang ke Samarinda dari hasil kepo-in timeline ditwitternya. Nggak mau kehabisan tiket aku langsung sms nomor yang bisa aku  hubungi untuk pemesanan tiket, langsung pesan tiket VIP. Singkat cerita beberapa hari setelah  memesan tiekt,  2 tiket VIP sudah di tangan :D
Dan tepat tanggal 24 Februari 2013 bang Alitt akan tebar pesona dan menyebar luaskan ilmu soal tulis menulis di Universitas Mulawarman (Unmul). Hari demi hari aku lalui dan nggak kerasa 1 hari lagi aku bakal bertemu dengan inspirasiku itu *senyum merekah*
            Mungkin ini yang namanya ‘nggak boleh berlebihan’, yah mungkin aku terlalu bahagia menyambut datangnya bang Alitt. Kejadian ini terjadi saat aku dan keluargaku makan malam, aku menerima BBM dari Rizal 77 Phone atau yang sering aku sapa Babe. Percakapan singkat melalui BBM iu mampu membuat aku dilema dan galau.
Babe (B) Aku (A):
B: Besok kita jalan-jalan ke Balikpapan, jam 6 subuh star
A: Be, beneran aku nggak bisa penulis datang. Aku sudah booking tiket *emot cry*
B: Nah deriatamu acara besar di Balikpapan 1 KalTim, pesta besar-besaran.
A: Jam berapa pulang?
B: Sore. Kalau menurutku cancel aja dulu acaramu
A: Aku piker-pikir dulu ya be, galau aku. Aku sms panitianya dulu. Ntar aku ketemu
     sama penulisnya dihotel yang dia nginapi . Masalahnya dia jauh-jauh dari Jogja.
B: Dilema *emot nari* derita lu. Hahahaha *emot ngakak*
A: *emot datar*
Bisa dilihatkan dari BBM ku dengan Babe jelas aku lebih memilih bertemu dengan bang Alitt. Tapi aku juga pengen ikut ke Balikpapan, karna disana pasti banyak makanan yang free-free *ileran*
Aku galau diantara dua pilihan, disaat galau mulai kritis aku teringat tulisan bang Alitt dihalaman 282 yang berbunyi:

“Bila hidup memberimu 2 pilihan yang sama-sama sulit untuk kamu pilih, satu-satunya hal yang harus kamu usahakan membuat pilihan ketiga yang bisa kamu lakukan”

Jadi apa aku harus membuat pilihan ketiga? Oke, bang Alitt maukah abang menjadi pemimpin dirumah tanggaku?
           
              Nggak, Nggak! aku nggak akan membuat pilihan ketiga, aku akan tetap bertemu dengan bang Alitt dan tetap ikut makan yang berbau free-free di Balikpapan. Bagaimana caranya? Aku ini Cuma satu, bagaimana bisa berada didua tempat dengan waktu yang hampir sama. Simple! Santai dulu, pergi aja kedukun buat raga ku menjadi dua seperti disinetron laga Indosiar. Nggak, Nggak! aku nggak semusyrik itu.
Mau tau bagaimana caranya? Oke aku kasih tau ya~

Secara logika aku nggak mungkin ada didua acara dalam waktu yang hampir sama. Jadi hal pertama yang aku lakukan adalah ambil hp sms panitia yang menggadakan acara bang Alitt. 

 “Kak boleh tau acara besok sampai jam berapa?”
“Kalau biasa paling jam setengah 12 selesai, tapi kalau yang VIP tergantung giliran dapat tanda tangannya Alitt”
“Kak ini bener-bener aku banget minta tolong ya kak. Gini aku kan sudah ada 2 tiket VIP, nah besok subuh aku mesti berangkat ke Bpp ada acara penting banget. Sedangkan aku sudah nyiapkan gift buat bang Alitt. Bisa kan kak aku tau dimana bang Alitt nginep? Plissss kak janji deh nggak bakal bocorin”
“Ini aja bang Alittnya masih dipesawat, nyampe tengah malam de, betulan deh nggak boong. Yakin ni mau ke hotelnya?”

Demi bang Alitt aku rela nggak tidur nungguin dia sampai di Samarinda. Dan dari hasil melas dengan kakak panitia akhirnya dia ngasih tau juga dimana bang Alitt nginap. Yeaaaaay *nari-nari*
           
1 jam berlalu belum ada sms dari kakak panitianya, 2 jam berlalu masih belum ada sms juga. Sempat terbenak “apa bang Alitt tersesat di bukit Soeharto?" Jam 00.30 sms masuk, bang Alitt sudah datang, ini bener-bener tengah malam bang Alitt datang.
Aku memacu motor ku dengan kecepatan yang lumayan cepat, nggak sabar pengen ketemu bang Alitt. Sampai depan hotel, tanganku gemetaran, badan meriang-riang, hidung kembang-kempis, pertanda apa ini? Masuk didalam hotel aku dan adikku disuruh duduk disofa lobby oleh kakak panitianya.
“Duduk dulu mas Alittnya lagi cuci muka”
Aku Cuma menganggukan kepala mengiyakan perkataannya.

5 menit “kok lama padahal Cuma cuci muka?” benakku
10 menit “bang Alitt buang hajat ya?”
15 menit “ Mandi kayaknya ni bang Alitt”

Yak, 15 menit kemudian bang Alitt datang, kayaknya memang mesti mandi dulu sebelum ketemu sama aku, ah jadi malu. Bang Alitt berjalan mendekatiku dengan baju merahnya, kalau difilm-film atau sinetron-sinetron adegan ini biasanya bakal ada effect slow motion dan angin-angin yang membuat seolah-olah gantengnya si cowok.
“Hello, Alitt” Ujar bang Alitt memperknalkan namanya seraya senyum merekah dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Sebenarnya tanpa dia menyebut namanya pun aku sudah tau.
“Lisa” kataku masih terpaku dan pipis dicelana karna senyuman mautnya bang Alitt dan meraih jabatan tangan bang Alitt. Tangan kita bersentuhan, rasanya nggak pengen melepas jabatan tangan bang Alitt. Bang Alitt ke KUA yuk?
Aku masih nggak percaya orang yang selama ini Cuma bisa aku baca kicauannya ditwitter, orang yang selama ini membuat aku terinspirasi kini ada didepanku. Cubit aku, cubit aku, kalau ini bener-bener nyata.

“Ini adeknya?” Tanya bang Alitt
“Iya tapi beda spesies”
Bang Alit ketawa dan aku meleleh melihat tertawanya yang ceria itu.
“Kok diam nervous ya?” taya kakak panitia
Aku Cuma senyum-senyum bahagia.
           
            Bang Alitt mengubah posisinya duduknya menghadap ke aku, nggak mau kalau akupun mengubah posisi dudukku menghadap bang Alitt. Kita tatap-tatapan, mata kita bertemu dalaaam banget. *lagu bang Alitt Gadisku mengalun dengan indahnya* membuat suasana semakin romantis.
“Gimana gagah seperti yang dibayangkan kan?” Tanya bang Alitt sambil senyum-senyum
“Gagah, gagaaaaah banget bang, mau nggak jadi tempat tulang rusukku” benakku
Aku ngakak mendengar pertanyaan nya yang kepedeaan itu, tapi faktanya memang gagah. Orang sukses itu pasti terlihat gagah :’)                                                                                                                          Kakak panitia dan adik ku, aku anggap nggak ada dihotel, yang ada cuman aku dan bang Alitt.
 “Bang langsung aja ya tanda tangannya sudah tengah malam soalnya”
“Oh oke”
Aku langsung mengeluarkan 2 novel karya bang Alitt, baju putih polos, dan 1 buku tulis milikku.
Bang alit langsung menanda tangani semua yang harus ditanda tangani, aku melirik kearah panitia yang senyum-senyum iri melihat kemesraan ku dengan bang Alitt.
“kenapa? Aneh ya?” tanyaku
“Nggak papa, lagi berpikir aja kapan aku punya fans kayak kamu”
Fans? No, no! aku bukan fansnya bang Alitt, lebih tepatnya gadis unyu yang mengagumi bang Alitt. Fans itu identik dengan kegilaan yang berlebihan sedangkan kagum itu identik dengan rasa ingin seperti orang yang dikagumi, betul bukan?
            Setelah selesai menanda tangani semuanya, aku dan bang Alitt berfoto-foto dengan sesuatu yang aku berikan sebagai kenang-kenangan. Dan seperti acara-acara sebelumnya adekku menjadi photographer sukarelawan.
“Gimana sudah mesra belum?”  tanyaku ke adekku
Yang didekatku hanya tertawa.Tanda tangan sudah, foto sudah, yang belum cuman mengutarakan ungkapan terimakasih ke bang Alitt. Karna saking nervousnya itu jadi lupa. Ya, jadi aku tulis disini aja ya biar bang Alitt liat .
 
“Untuk bang Alitt arigatoh karna abang membuat aku terinspirasi dengan semua karya-karya tulisan abang baik itu di twitter, blog dan buku. Bukan cuman dengan karya abang tapi perjalanan hidup abang dan usaha abang dengan giat sampai sukses.  Dari buku Shitlicious aku bisa belajar kalau kesialan kita itu terkadang bisa membuat orang tertawa dan dari buku Skripshit aku belajar bagaimana seharusnya kita harus mensyukuri setiap detik dihidup ini, arigatoh sekali lagi bang”

Teruslah berkarya bang dan menebarkan kalimat-kalimat yang selalu memacu anak muda untuk sukses pantang menyerah seperti abang.     
                                                    
Ditunggu karya-karya selanjutnya bang :)   

Doakan aku bang agar tercapai impian ku menjadi penulis yang karya-karyanya bisa menginspirasi semua orang yang membaca, seperti membacakaryamu .
Dan makasih untuk hari Minggu 24 Februari 2012 jam 00.30 di Hotel Grand Victoria. See you net time *hug*


Akhirnya Npvel ini ada ttd mu bang :')




Kyaaaaaa bang ke KUA yuks

Nitip kado buat bang Bena, disampein ya bang. Arigatoh {}

Alitt Susanto, Sarjana. Paling Lama :p


You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook